Langit tetap merah, dan tubuh wanita yang baru saja dikalahkan Kent terangkat ke udara. Kali ini, energi yang memancar darinya adalah darah dan kematian.
'Apa Nama Sejati yang bisa se-menakutkan ini?' Kent bertanya-tanya. Dia sekarang telah menerima nama sejati dan kata-kata untuk diucapkan, tetapi kata-kata itu terasa dingin dan berat di lidahnya.
⟪Tuan harus memanggil nama sejatinya, karena prosesnya telah dimulai dan tidak dapat ditunda.⟫
Kent mengangguk dan kemudian berperan.
"Medan perang yang berlumuran darah adalah tempat mainnya. Hobi dia adalah membunuh. Liburannya adalah berbaris ke medan perang dengan tombak di genggaman yang kuat.
Hujan darah turun ketika dia tersenyum, dan musuh-musuhnya menyerah ketika dia menatap mereka. Dia dikenal dengan banyak nama.
Para naga memanggilnya Raja Darah, karena sifatnya yang berdarah.
Para elf memanggilnya Bane of Peace, karena dia tidak damai.
Para kurcaci memanggilnya Pembawa Bencana, karena dia adalah ancaman di medan perang.