"Tidak... Tidak... Tidak."
Seorang pria berambut putih, mungkin di usia akhir 60-an, atau mungkin karena teknik kultivasinya, ia menua lebih cepat dari seharusnya, menginjak tanah dengan keras, urat-urat menonjol di dahinya saat ia menatap lahan kosong.
Kulitnya sedikit ungu, dan urat-uratnya tampak lebih hijau daripada seharusnya. Ini adalah tanda jelas bahwa, meskipun keturunannya sebagai iblis bayangan, dia memang terpengaruh oleh teknik kultivasi yang digunakannya.
Tapi bagian urat yang menonjol itu disebabkan oleh apa yang dilihatnya.
Tempat di mana suku Bloodvein dulu tinggal kini kosong; bahkan tidak ada secuil kehidupan yang pernah ada di sana. Sudah jelas baginya bahwa mereka telah pergi.
Buruannya telah melarikan diri.