"Mmm~hmm~"
Setelah beberapa saat, Wang Hao dengan enggan memisahkan bibirnya dari Zheng Cailian, pipi mulus dan terang miliknya bersemu merah, membuatnya tampak semakin menarik.
Melihat wanitanya dalam keadaan yang menawan dan mempesona, keinginan Wang Hao menjadi tak tertahankan. Ia mendekat sekali lagi untuk mencium Zheng Cailian.
Lidah mereka bertaut, saling mengisap dan bertukar air liur, Wang Hao mencium Zheng Cailian dengan rakus dan liar, berharap ia bisa menelannya utuh.
Sejenak kemudian, keduanya terengah-engah, dan Wang Hao akhirnya melepaskan Zheng Cailian, mempererat pelukannya di pinggangnya.
"Haozi, Ya Ya belum tidur!"
Tiba-tiba, Zheng Cailian mendorong Wang Hao sedikit.
"Kita ke kamar saja!"
Wang Hao tersenyum menggoda, memeluk Zheng Cailian saat mereka kembali ke kamarnya.
Setelah pintu tertutup, Zheng Cailian dan Wang Hao layaknya sekam kering bertemu api yang ganas, seketika menyala.