"Clang, clang, clang..."
Tiba-tiba, suara golok yang menyentuh tanah bergema di sekitar, dan dalam sekejap, hampir semua antek-antek Beruang Liar telah menyerah melawan.
Melihat pemandangan di depannya, Paman Beruang Liar sudah kehilangan segala harapan. Dengan gerakan mendadak, ia merebut golok dari tangan Wang Hao, keras menggesekkannya ke leher sendiri, dan darah pun langsung memancar keluar.
Wang Hao terkejut, perlahan mundur ke belakang.
Ia tidak pernah menyangka Paman Beruang Liar masih seorang pria yang begitu gagah berani, sayangnya ia mengikuti pemimpin yang salah.
Melihat Paman Beruang Liar mati, Telinga Kiri merasa kehilangan.
Meskipun Beruang Liar selalu tercela, pamannya benar-benar buah simalakama. Telinga Kiri pernah memikirkan untuk membujuknya meninggalkan Beruang Liar, tapi pamannya sangat setia dan tidak akan pernah meninggalkan Beruang Liar.