"Saya memang Wang Hao. Saya telah lama mengagumi reputasi besarmu, Sesepuh Wei, dan bertemu denganmu hari ini, namamu memang pantas dihormati!"
Wang Hao juga bertukar basa-basi.
Namun, interaksi semacam ini terasa sangat canggung bagi dia; seperti cara sapaan dari zaman kuno antara keluarga kaya, dan menggunakannya di zaman modern selalu terasa agak aneh.
Namun, yang duduk di hadapannya adalah Sesepuh Wei, jadi Wang Hao tidak berani mengungkapkan pikiran sebenarnya.
"Haha, silakan duduk!"
Sesepuh Wei mengulurkan tangan, memberi isyarat pada kursi di satu sisi ruang tamu dan menunjukkan agar Wang Hao dan Wen Yonglin duduk.
Keduanya tidak bertele-tele dan duduk secara berturut-turut, dengan Wen Yonglin, yang berkadar generasi lebih tinggi dari Wang Hao, dengan tepat mengambil tempat di depan. Wang Hao dengan sadar mengambil tempat di belakangnya.