Heh. Aku menemukan target yang sempurna untukmu~

Hari berikutnya, Edda terbangun dan matanya jatuh pada Nux, yang sedang menatapnya dengan senyum kecil di wajahnya.

"Selamat pagi, Pembantu Cabulku~" sapa Nux.

Senyum pun muncul di wajah Edda juga.

Memang, itu adalah cara terbaik untuk memulai hari.

Dia mengangguk dalam hati.

Tak lama, kenangan semalam masuk ke pikirannya dan senyumnya semakin lebar.

"Kamu luar biasa semalam, tuan~"

"Kamu juga luar biasa~" gumam Nux.

"Bagaimana dengan pembunuh itu, apakah dia pergi?" tanya Edda.

"Tentu saja, dia pergi! Hahaha~ Kamu sangat menakutinya~" Nux tak bisa mengendalikan dirinya dan tertawa terbahak-bahak.

"Hmph! Aku tidak melakukan apa-apa, aku hanya melakukan apa yang kamu perintahkan" sahut Edda, namun, meskipun dia mencoba terdengar marah, senyum di wajahnya mengkhianatinya.

Semalam, ada seseorang yang mengintip mereka saat mereka sedang bercinta. Tidak, itu tidak benar, lebih tepatnya dia dipaksa untuk mengintip mereka.