Ini adalah reaksi yang benar-benar alami.

A/N: Ahem Ahem, sekali lagi, peringatan yang sama. Baca 3 bab selanjutnya bersama-sama.

Muhehehe.

*Wajah Skeleton*

...

*Klik*

Dengan suara klik, bra-nya dilepaskan.

'W-Waktu...?'

Seolah waktu melambat bagi Amaya.

Dia melihat bra hitamnya jatuh ke dalam bak mandi secara perlahan, membuka kedua payudara putihnya yang indah dan putingnya yang merah muda sempurna.

Matanya membesar karena terkejut dan jantungnya berhenti berdetak sejenak.

Tubuhnya bereaksi secara naluri dan tangannya bergerak menuju payudaranya, mencoba menutupinya.

Namun, sebelum tangannya bisa mencapai payudaranya, tangan Nux bergerak dan memeluk pinggangnya.

Melihat itu, Amaya semakin panik dan bertanya,

"W-Apa yang kamu lakukan!?"

Nux lalu menempatkan dagunya di bahu Amaya dan bertanya,

"Hmm? Apa masalahnya?"