*Tok* *Tok* *Tok*
"Buka pintunya, bajingan sialan!"
Lucas berteriak marah sambil terus memukul pintu di depannya.
*Tok* *Tok* *Tok*
"Buka pintu sialan!"
Melihatnya bertindak seperti itu, para pelayan yang berjalan mondar-mandir mengerutkan kening bingung, namun tak ada yang berani maju.
Pangeran keempat mabuk lagi, mereka tak berencana terlibat dalam kebodohan ini.
"Buka-"
Lucas berteriak lagi, namun kali ini, pintu dibuka oleh Leo, yang mengerutkan kening.
"Tuan Lucas?"
"Aku perlu menemui Lovis."
Lucas berbicara.
"Tuan Lucas sedang berkultivasi sekar-"
"Aku tidak peduli! Aku perlu menemuinya, sekarang!"
Lucas meninggikan suaranya.
Melihat itu, Leo mengerutkan kening.
Kenapa semua orang berbicara buruk kepada tuannya seperti itu? Apakah tuannya memang selalu sepopuler ini? Ataukah ada sesuatu yang istimewa hari ini?
Leo tak bisa mengerti.
Dan dia pun tidak berusaha untuk mengerti.
Dia hanya perlu melaksanakan tugasnya sebagai pelayan dengan benar.