Pada saat itu, Liu Zheng terperangah dan dengan bodoh menatap wanita di depannya.
Ketika wanita itu meringkuk di pelukannya, tubuhnya tegang.
Merasakan kehangatan dari wanita tersebut, tangannya tanpa sadar mulai terangkat perlahan, kemudian melingkari dirinya.
Semua ini terjadi begitu saja, tanpa dibuat-buat.
Ketika pelukan Liu Zheng melingkari tubuh yang lembut itu, seluruh tubuhnya terasa hidup kembali.
Baik hati dan tubuhnya terasa seperti gunung berapi meletus pada saat ini.
Pelukannya panas menyengat, dan darahnya seolah mengalir lebih cepat melalui tubuhnya.
Pelukan Liu Zheng semakin erat, seolah dia ingin meleburkan wanita di pelukannya menjadi bagian dari tubuhnya sendiri.
Telapak tangannya menyusuri kulit yang halus dan akhirnya tangannya meraih spot yang malu itu, diikuti suara dengusan di telinganya.
Setelah beberapa saat, tubuh wanita itu melunak, dan dengan sedikit usaha, ia membebaskan diri dari pelukan Liu Zheng dan perlahan menjatuhkan diri berlutut.