"Kenapa kamu tidak memberitahuku tadi malam?"
"Aku takut mengganggu tidurmu!"
"Gadis bodoh, bukankah sudah kukatakan, tidak perlu terlalu formal di antara kita, kita seperti teman, bukan?"
"Tapi, kita bukan hanya teman lagi!" Lin Xiaoxue berkata, merasa terpojok.
"Kamu bodoh, kenapa kamu begitu keras kepala!" Liu Zheng menggelengkan kepala dan berkata.
"Liu Zheng, apakah kamu marah padaku?" Lin Xiaoxue menatap Liu Zheng dan bertanya.
"Tentu saja aku marah!" Liu Zheng berseru dengan mata yang terbuka lebar.
"Liu Zheng, jangan marah, pukullah aku jika perlu!"
Lin Xiaoxue mengulurkan tangan kanannya ke pipi kirinya sendiri saat dia berbicara.
"Bagaimana aku bisa tega memukulmu!" Liu Zheng tertawa.
"Jadi, kamu sudah tidak marah lagi?" Lin Xiaoxue bertanya.
"Aku tidak marah!"
"Liu Zheng, bagaimana kalau kita menikah?"
"Menikah?" Liu Zheng terdiam, bertanya.
"Aku ingin menikah denganmu, menjadi istrimu!" Lin Xiaoxue menatap Liu Zheng sembari berbicara.