Disclaimer
bbrp bab di novel ini dan nama ngambil referensi dari keseharian di dunia nyata para author nya, namun ada bbrp karakter juga yang di plesetin namanya karena tidak dapat izin dari si pemilik so fun, selamat membaca ~
ℂℍ𝔸ℙ𝕋𝔼ℝ 𝟛
.......
Sudah seharian berlalu dan aku mencoba untuk beradaptasi dengan tempat ini, aku juga mencoba membiasakan diri dan melatih diri sendiri untuk mengetahui apa maksudnya 'kekuatan ku' yang suara itu katakan
"Sebelum situasi menjadi buruk, dan meski aku masih merasa ini sangat tidak nyata namun hal ini benar benar terjadi padaku, aku masuk ke dalam permainan dan karakter dari permainan itulah penyebabnya aku harus melakukan sesuatu" aku berpikir keras namun pikiran ku malah hanya ikimen
"tapi apa ya....." sial aku sadar kalau aku tidak sepintar acha, kenapa malah aku yang di pilih coba!!!
Di dunia nyata
Saat ini di Sekolah
"Eh si rifka mana?" tanya seseorang di samping bayu
"Entah, dia bilang kemarin ada kerjaan mungkin dia ketiduran gara gara ngantuk kali" jawab bayu ya dia tau kebiasaan buruk gadis itu, begadang.. tidak heran paginya dia selalu mengantuk bahkan telat saja sudah hampir setiap hari
Fajar dan Acha memasuki kelas menyadari tatapan dari mereka berdua Bayu hanya menatap heran
"Lah tuh cewek barbar belum Dateng?" tanya fajar yang langsung di pahami oleh bayu
"Biasa, lu tau kan dia tuh sering telat palingan lagi tidur tuh di rumahnya" balas bayu tertawa kecil sedangkan fajar hanya mengiyakan perkataan bayu toh ada bener nya juga yang di katakan nya, mungkin aoyama ngantuk kemarin makanya tiba tiba live nya mati
'Ya mungkin saja' fajar mencoba mengabaikan perasaan tidak enak nya, acha yang cuma menyimak obrolan kedua lelaki itu langsung duduk di tempatnya toh dia tidak punya peran saat ini, rifka juga tidak absen hal itu membuat nya khawatir
Istirahat
"Kalian kenapa lesu begitu?" tanya iqbal yang melihat teman temannya termasuk si fajar memasang muka lesu
"Mungkin mereka kena hukum karena tidak mengerjakan pr" ucap Arif yang berada di samping Iqbal asal tuduh yang mendapati plototan dari fajar dan acha sedangkan bayu yang cuma ikut ikut keduanya cuma diam saja
"Mereka berdua lagi bad mood toh si rifka gak masuk hari ini" ucap bayu mencairkan suasana di tempat itu dan mendapatkan tatapan heran dari kedua kakak kelasnya
"Lah tuh cegil kenapa lagi" tanya si arif sedangkan ketiga adek kelas nya itu hanya menggelengkan kepalanya yang menandakan mereka tidak tau apapun
"Mungkin dia lagi bepergian tuh" ucap Iqbal
"Ngak mungkin, rifka biasanya selalu ngasi kabar ke aku" jawab acha menbantah ucapan Iqbal yang membuat mereka terdiam, benar juga
"Ya toh mungkin dia kelupaan ngasih tau siapa tau kan? Udahlah gw juga liat si rifka live kemarin mungkin dia lagi rehat atau sedang bepergian seperti yang di bilang Iqbal namanya juga manusia pasti kadang ngelakuin kesalahan" Arif akhirnya bersuara yang sepertinya mendapatkan persetujuan dari mereka, tidak menolak fakta kalau Rifka juga pelupa
Akhirnya mereka pergi ke kantin dan saling bercanda bersama, andai saja teman teman sosmed mereka juga di sini pasti lebih ramai lagi
Iya benar mereka punya teman youtuber di dunia nyata apalagi di sosmed banyak yang asik juga di antara mereka, sayangnya jarak tempat mereka terlalu jauh jadi mereka hanya bisa saling menghubungi di discord
"Oh iya rif, gw udah lama mau nanya ini sebenarnya Spectre itu siapa? Soalnya lu selalu ngungkit dia pas lagi nongkrong gini" tanya fajar penasaran sepertinya dia orang yang cukup asik karena melihat interaksi Arif dan Spectre yang cukup menyenangkan di mata fajar
"Oh si om ya? Wkwk dia tuh temen sosmed yt pertama gw, dulu saat gw baru mau mulai chenel gw, gw ketemu sama tuh orang, awalnya sih malu malu tapi sekarang udah bobrok banget njir bahkan juga gw kenal banyak YouTuber lain gara gara dia masukin gw ke grup random" kekeh arif namun fajar dan bayu menatap Arif heran
"Om? Buset dia umur berapa emang lu temenan sama om om?" tanya Bayu yang malah di tertawai keras oleh Arif sampai sampai kita di tatap oleh orang orang di kantin, Arif mah urat malunya udah putus
"Bukanlah kampret, gw manggil dia om cuma buat candaan doang, gw juga pernah nanya dia kelas berapa dan ternyata dia cuma setahun di atas gw" Arif menjelaskan yang akhirnya di angguki oleh mereka, ya mereka penasaran dengan siapa orang yang membuat arif semangat membangun chenel dan menemaninya dari kecil sampai jadi chenel besar
"Ada banyak lagi sebenarnya kayak si Yako, Calvan, Risas intinya banyak dah lu pada pasti kenal kan? Ya mereka pernah terlibat drama sama gw dulu, sekarang malah temenan bener ya kata kata 'Dari lawan menjadi kawan' wkwk" lanjut Arif
"Owalah ternyata rame karena drama awalnya ya" Bayu akhirnya tertawa, ya dia tidak heran kelakuan kakak kelasnya ini sedangkan fajar, Iqbal dan acha menyimak keduanya sambil ngemil
Arif tertawa menanggapi candaan bayu, namun wajahnya sedikit muram karena dia mempunyai beberapa masalah dengan teman teman sosmed nya itu meski begitu dia enggan menceritakan nya kepada teman temannya
"Caaa!!!" teriak seorang gadis dari sisi lain meja di kantin, itu adalah anak kelas 1 alias kedua teman kelas Acha ya itu Airin dan Nisa, acha menatap kepada ke empat lelaki itu lalu di angguki oleh mereka, dia langsung pergi menuju kepada dua teman nya itu
"Eh lu akrab banget sama mereka sih, coba katakan siapa salah satu dari mereka yang lu suka?" goda nisa yang di angguki oleh airin keduanya penasaran yang membuat acha menatap mereka dengan heran
"Mereka itu sudah seperti saudara ku, aku menyukai mereka semua?" balas acha ragu sambil menggaruk pipinya
Airin dan Nisa langsung menepuk jidatnya gadis di depan mereka ini memang sangat pintar dan rajin soal belajar namun soal percintaan dia sangat jauh, jauh dari kata pintar!
Mengabaikan tatapan keduanya acha memesan makanan dan es boba yang di ikuti oleh kedua temannya yang sudah sadar dari lamunan nya
"Dari tadi gw liat acha diem aja terus" iqbal menatap kepergian acha dan kedua teman gadisnya itu
"kemungkinan dia lagi ngak enak atau merasa gak nyaman karena dia sendiri cwe di sini, lu tau sendiri kan biasanya rifka yang ngebuat grup ini rame" ucap bayu yang di setujui ke empatnya
"Mungkin aja, oh btw gw ada cerita menarik nih ini adalah Ester egg paling seru! Aku tidak menyangka game itu terasa seperti real" Bayu kemudian berseru kepada ketiga lelaki di depan nya
"Game? Game apa" tanya fajar kebingungan sedangkan bayu langsung menepuk jidatnya
"Ya Miside lah apalagi, nah aku kan ingin menemukan semua ending aku tiba tiba mendapatkan scane khusus, saat itu layarku tiba tiba error malam itu aku memainkan miside ya tujuan ku sudah ku katakan, anehnya layar ku tiba tiba memunculkan teks error kemudian V 2.0 tersedia itulah yang ku dapatkan, aku mendapatkatkan pengetahuan secret scane dan karakter baru mita di versi tersebut dan-" penjelasan Bayu terpotong karena Arif menyumpal mulutnya dengan bakso yang baru saja di beli, dan yup itu tentu saja masih panas
"ARGH PANAS NJG!" umpat Bayu menatap tajam Arif sedangkan Arif menatap tajam balik Bayu yang membuat Bayu ciut
"Lu tau? Gw sangat benci di spoiler~" ucap arif dengan aura kegelapan yang hanya bisa di lihat oleh Bayu sedangkan Iqbal dan fajar hanya menggelengkan kepalanya, bayu dan arif dari dulu memang kurang akur orangnya bahkan keduanya pernah terlibat perkelahian karena hal kecil, namun mereka setelah itu mereka berbaikan sering dan semakin dekat lalu bertengkar lalu berbaikan lagi, mungkin inilah cara mereka untuk dekat satu sama lain agak berbeda dari kebanyakan orang
Fajar berdiri dari kursi yang langsung di tatap oleh ketiganya
"Kenapa jar?" tanya arif heran melihat adik kelasnya itu
"Mau cari angin" jawab fajar singkat lalu pergi sambil membawa minuman nya yang di angguki oleh arif
"Haaah, fajar dan acha jadi aneh karena rifka tidak absen, tidak biasanya mereka sependiam ini" Bayu menghela nafas lelah, Iqbal melirik bayu dan melihat fajar yang semakin menjauh
'Fajar.....sebenarnya gw tau secara tidak sengaja tapi sebaiknya gw diem aja dan biarkan fajar menyelesaikan nya sendiri' pikir iqbal menatap kepergian fajar sedangkan arif sibuk memakan makanannya yang sudah dingin
kembali ke pov lain
Di Dunia game
"huft....huft~"
"Akhirnya aku cukup menguasai teknik dasar" Rifka (Perfect Mita) tersenyum kecil tidak sia sia dia belajar seharian ini walaupun awalnya dia kesulitan
Dia kemudian berhenti untuk beristirahat, dia keluar rumah dan menghirup udara segar dari permainan itu
"benar-benar realistis di V2.0 ini sudah hampir sempurna hanya saja kurang di tambahkan npc di sini karena sepi" Aoyama, maksudku Rifka eh kita sebut saja saat di dunia game ini sebagai Perfect Mita ..duduk dan menenangkan dirinya sambil berpikir
'Aku ragu kalau aku bisa keluar dari game ini, Acha...Bayu....Fajar...Arif....Bela...Ziyan.... Iqbal.... Rafa.... Novi....Halima...' perfect mita Sudah menghela nafas puluhan kali dia ragu dia bisa keluar dari game ini karena sebelumnya di game player saja sudah bersusah payah malah di jadikan cartridge apalagi dirinya yang kini malah jadi bagian dari game
"Aku sudah menguasai pertahanan dan memblokir versi lalu dari game ini, meski tidak terlalu bagus sih. meski aku lambat ketahanan ini sangat berguna nanti, sebaiknya aku mengubah masa depan ini" Aku tau saat ini pasti player alias Hendra (karakter game ku) baru terjebak di sini ya sesuai alurnya
Aku harus pergi ke versi 1.9 untuk menyelamatkan kind mita dan bertemu hendra namun aku harus berhati hati, crazy mita itu sangat berbahaya kekuatan yang dapat mempengaruhi realita? Itu membuatku merinding tapi..
"yaa aku tidak ingin menjadi cartridge ataupun hilang ingatan, mari kita mulai oprasi ini dan segera keluar dari game!" ucapku dengan semangat urusan takut belakangan
.......
Dukung author mu dengan memberikan like atau komentar •-•