Bab 152: Sebuah Rasa Singkat

Menghadapi lamaran sungguh-sungguh Yang Fan, wajah Wu Xue Mei terlihat penuh konflik, saat ketegangan yang baru saja reda kembali menyelimuti pipinya yang lembut dan merah muda seperti bunga persik di bulan Maret.

"Fanzi, mari lakukan secara normal saja," kata Wu Xue Mei dengan malu dan gugup.

Sekadar melihat bayangan yang bertautan di ponsel Yang Fan membuatnya panik sehingga hampir kehilangan akal, apalagi melakukannya dengan Yang Fan. Hanya memikirkannya saja membuatnya merasa sangat tidak nyaman, hingga rambut-rambutnya berdiri.

"Coba sedikit saja, Suster Wu, pasti akan sangat nyaman," bujuk Yang Fan.

Meski wanita ini tidak membangkitkan hasrat yang kuat untuk ditaklukkan seperti Wu Xuelan,

tapi ia memberikan suatu kenikmatan dalam melatihnya.

Melihat Yang Fan bersikeras, Wu Xue Mei menggigit bibirnya dan mengangguk lemah, "Baiklah."