Setelah lolos dari situasi genting, Yang Fan kembali ke kamarnya, beristirahat sejenak, lalu menyelinap ke kamar mandi dengan piyamanya.
Piyamanya, lebih tepatnya, sebenarnya bukan piyama—itulah hanya sepasang boxer.
Kalau bukan karena Little Mother dan adik ipar yang sering tiba-tiba masuk ke kamarnya di pagi hari, Yang Fan bahkan tidak ingin memakainya, ganti setiap hari sungguh merepotkan.
Berdiri di bawah air yang deras, pikiran Yang Fan yang sebelumnya gelisah perlahan menjadi tenang.
Hari itu membuatnya merasa agak linglung namun bukan karena ia sibuk dengan pekerjaan—melainkan, libidonya terlalu aktif.
Keberuntungannya dalam urusan hati terasa seperti meledak hari itu; ia sibuk dari pagi sampai malam tanpa henti.
Terutama setelah bercinta tiga kali berturut-turut dengan Wu Xuelan dan Wu Xue Mei, meskipun stamina fisiknya kuat, kini ia merasa pegal di punggung dan kelelahan secara keseluruhan.