Yang Fan sangat menyukai posisi ini.
Bukan karena dia suka bermain dengan bokong, melainkan posisi ini memungkinkan dia untuk melihat semuanya dengan jelas.
Baik bentuk bokong maupun bentuk lembah emas yang terentang setiap kali dia masuk dan keluar, dia bisa melihat semua itu dengan jelas.
Menekan bokong Bibi Keempat yang halus dan putih, Yang Fan memasuki dengan lebih dalam lagi.
"Ah..."
Bibi Keempat mengeluarkan erangan panjang, meremas dan menggiling payudaranya yang besar dengan kuat.
Dia meremas bahkan lebih keras dari Yang Fan, seolah dia ingin meremukkan mereka menjadi berkeping-keping.
Suara cipratan menjadi sangat jelas.
Entah mengapa, setelah mengambil posisi ini, suara masuk dan keluar menjadi lebih jelas.
Yang Fan merasa dia cepat mendekati batasannya.
"Fanzi, berdirilah sedikit... ah... dan lakukan di bokongku," bisik Bibi Keempat dengan lembut.
Deskripsinya membuat Yang Fan bingung sejenak.