Yang Fan tidak pernah menyangka bahwa Ma Baoyu sebenarnya bisa begitu romantis.
Widow Ma yang diangkat ke pohon oleh si tukang gali itu tampaknya telah membuka hatinya.
Dia berteriak keras, air mata dan ingusnya bercampur saat dia menenggak alkohol tanpa kendali.
"Dia tidak akan bermasalah, kan?" tanya Pan Xiaoxia kepada Yang Fan dengan suara rendah.
Yang Fan menggelengkan kepala, "Aku tidak tahu, seharusnya dia baik-baik saja setelah sadar."
"Tapi dia minum terlalu keras, seolah-olah minum air," kata Pan Xiaoxia sambil meringis.
Pemandangan Ma Baoyu minum membuatnya tidak nyaman.
"Toleransi alkoholnya memang mengesankan, sih. Dia minum banyak, tapi lihat, dia masih agak sadar," ujar Yang Fan.
Pan Xiaoxia mendengus, "Apa gunanya semua minuman ini selain membuatnya menderita? Untuk apa, hanya wanita yang tidak bisa dia miliki. Dan dari apa yang kukuping dari pembicaraan kalian, wanita itu hanya mempermainkan dia, namun dia menghargainya seperti permata. Aku tidak mengerti."