Harapan Williams mengumpulkan pikirannya, suaranya dingin, "Sekarang apa, Presiden Lewis? Apakah Anda datang untuk mencari keadilan bagi Joy Ward?"
"..."
Pria itu tidak berbicara, dan yang bisa Harapan rasakan hanyalah tatapan intens dari matanya yang gelap dan dalam menembus dirinya, seolah dia mencoba melihat melalui tubuhnya dan masuk ke kedalaman jiwanya.
Bulu mata Harapan yang seperti kupu-kupu bergetar sedikit, dan dia merasakan ketegangan di dadanya. Kejadian hari ini memang telah mengurasnya; dia tidak ingin mengatakan apa-apa, dan pada saat ini, dia juga tidak ingin berurusan dengan Waylon Lewis.
Terhadap pria ini, dia tidak pernah bisa berperilaku seperti Joy Ward, memanipulasi dan berpura-pura kasihan untuk mendapatkan simpati. Mungkin dia tidak seharusnya bertanya itu hari ini.
Namun di lubuk hatinya, dia menginginkan Waylon Lewis untuk percaya padanya, jadi dia bertanya.
Hasilnya membuatnya kecewa.