"Seperti itulah yang pantas kau dapatkan, Bibi," ujar Willow dengan wajah kecilnya masih tersenyum, polos dan tidak berbahaya.
Senyuman yang manis, lembut, dan menyenangkan itu hanya membuat Joy Ward semakin teriritasi. Dia mengangkat tangannya, menarik Willow ke depannya dan mengancam, "Anak kecil yang mengganggu Bibi tidak akan berakhir baik, tahukah kau."
Joy mengira nadanya yang garang akan menakutkan Willow.
Tapi Willow tidak pernah mudah takut. "Aku tidak tahu apakah Bibi akan membiarkanku dengan mudah, tapi aku yakin Bibi, kau tidak akan lepas begitu saja."
Kata-kata itu membuat Joy semakin marah. Sudah cukup buruk harus tertindas oleh Harapan Williams, namun kini diancam oleh anak kecil adalah batas terakhir. Dia akan menunjukkannya.
Joy mengangkat tangannya dan memelintir lengan Willow. "Ucapkan lagi jika kau berani."
Matanya Willow memerah.
"Aku peringatkan kau, jangan menangis. Jika kau menangis, aku akan mencekikmu..." ancam Joy sambil meringis.