Harapan Williams dengan tegas dan tak kenal ampun menarik selimut ke atas, mengumpat pelan di dalam kepompong tempat tidur, "Seorang ayah tanpa rasa kebapakan, mengajari mereka segala macam omong kosong setiap hari."
Waylon Lewis duduk tak berdaya di tempat tidur, melihat gundukan kecil di bawah selimut lalu ke arah pintu, merasa sangat frustrasi di dalam hatinya.
Keesokan harinya, Luke dan Willow bangun pagi-pagi sekali. Alitzel Williams, yang terbiasa bangun saat fajar, langsung merasa moodnya membaik saat melihat kedua anak itu turun.
Seperti tiba-tiba mendapat sepasang cucu kembar naga dan phoenix. Dia khawatir akan keturunan anaknya, tak menyangka masalahnya sudah terselesaikan.
Melihat kedua bayi berpipi merah, Alitzel merasa semakin mereka dilihat, mereka semakin menggemaskan.
"Luke, Willow, harta kecil nenek," Alitzel berkata dengan senyum lebar saat menarik anak-anak itu mendekat. "Luke, Willow, di mana mommy kalian? Kok hanya kalian berdua yang turun?"