Bab 149: Iri Hingga Titik Kebinasaan

Harapan Williams tadinya berniat menggoda Waylon Lewis, tapi malah kata-katanya yang penuh kasih sayang membuat telinganya merona merah.

Pria ini semakin mahir dalam merayu.

Aria Richardson, merenggangkan bibirnya, menundukkan pandangannya melihat dua anak yang menyaksikan orang tua mereka saling menunjukkan kasih sayang namun tetap tenang.

Bagaimana raut wajah kedua anak itu saat mereka menonton Waylon Lewis? Seolah-olah mereka menganggapnya layak dipuji.

"Luke, Willow, bagaimana rasanya diberi "makanan anjing" sebanyak ini oleh ibu dan ayah?"

"Sudah terbiasa," Luke menjawab dengan tenang, dengan Willow mengangguk gembira.

"Ingin belanja lagi?" Waylon Lewis bertanya, mengangkat tangannya untuk mengumpulkan rambut Hope yang jatuh di depannya dan menyelipkannya ke belakang bahunya.

Harapan menggeleng lembut, "Tidak belanja lagi, kita siap pulang."

"Baiklah, mari kita makan malam di rumah tua malam ini."