Di dalam mobil, Waylon Lewis menggenggam tangan Harapan Williams, keningnya berkerut dengan kekhawatiran saat dia bertanya, "Apakah kamu mengenal mereka?"
Harapan menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku tidak mengenal mereka."
Dia lebih dari sekadar asing dengan orang-orang ini; dia bahkan belum pernah melihat wajah mereka, kalau tidak, dia pasti tidak akan benar-benar tidak memiliki ingatan tentang mereka.
Tapi sepertinya mereka mengenalnya!
Waylon Lewis merapatkan bibirnya dan tetap diam. Orang-orang itu bukanlah dari identitas yang sederhana, mereka memendam permusuhan mendalam terhadapnya, dan mereka berbagi nama keluarga Williams.
Melihat kekhawatiran samar melintas di wajah Waylon Lewis, Harapan tidak bisa menahan diri untuk mengernyitkan alisnya, "Apa yang salah? Apa kamu menemukan sesuatu?"
Waylon Lewis berhenti sejenak, "Tidak, aku akan mengantar kamu pulang dulu."
Mata Harapan dipenuhi kecurigaan, tetapi dia tidak mendesak lebih lanjut dan hanya menganggukkan kepala.