Siapa yang akan dia pilih

Sebuah suara feminin yang manis memecah suasana tegang. "Saudara Eric..." Nada Helena terdengar ringan, melodi, dan sengaja lembut, sebuah topeng yang dibangun dengan hati-hati. Dia mendekat dengan anggun layaknya seorang penampil di atas panggung, setiap langkah dihitung.

Katakannya seakan tersangkut di tenggorokannya saat pandangannya berpindah antara Erik dan Aria. Untuk sesaat, kemarahan yang tak terbantahkan melintas di matanya saat dia melihat posisi intim keduanya. Aria masih berpegangan pada Erik, tangannya di sekitar dia, wajahnya dekat dengan wajahnya. Namun Helena dengan cepat mengendalikan ekspresinya menjadi salah satu kehangatan yang dibuat-buat, senyuman ringan bermain di bibirnya seolah pemandangan itu tidak mengganggunya sama sekali.