Setelah perjalanan yang terasa seperti tak berujung, mereka akhirnya tiba di Akademi Ravenhallow. Kampus yang luas itu terasa megah sekaligus menakutkan, dengan bangunan-bangunan tinggi dan taman yang rapi yang membentang jauh di luar jangkauan pandangan Aria. Begitu mobil berhenti, saudara-saudaranya keluar tanpa menoleh ke belakang sedikitpun. Sebelum Aria sempat mengumpulkan barang-barangnya, mereka sudah pergi, menghilang di tengah kerumunan para murid seolah-olah mereka tidak sabar untuk pergi.
"Dasar bajingan," gumam Aria pelan, frustasinya meningkat. Mereka bahkan tidak repot-repot memperkenalkannya kepada siapa pun atau membimbingnya melewati akademi yang tidak dikenal. Dia adalah murid baru di sini, sialan! Setidaknya mereka bisa memberikan sedikit bantuan. Sebaliknya, mereka meninggalkannya untuk bertahan sendiri.