"Anggota berikutnya dari kelompok ini... Selene Everhart."
Sebuah desahan tajam bergaung di antara kerumunan.
Aria baru saja sempat memproses nama tersebut sebelum seorang sosok melangkah maju—seorang gadis tinggi, menarik, dengan rambut pirang es yang jatuh terurai di punggungnya. Mata hijau zamrudnya menajam dan penuh dengan rasa tidak suka saat dia melirik ke arah Aria.
Selene Everhart.
Aria langsung mengenali nama belakangnya—Everhart. Itu adalah salah satu keluarga bangsawan terkaya dan paling berkuasa di kerajaan. Semua masuk akal. Semua tentang Selene menjeritkan kekayaan dan hak istimewa.
Dia membawa aura para pengganggu kaya yang sombong.
Berdandan dalam pakaian tempur yang mahal dan modern, disesuaikan khusus untuk kegesitan dan keanggunan, Selene tampak seolah baru saja keluar dari kamp pelatihan kerajaan. Senyum sinis di bibirnya halus tetapi tak terbantahkan.
"Jadi," katanya dengan suara dingin, "Ternyata aku harus berurusan dengan kalian."
Aria menegang.