Tapi begitu Xiao Zheng mulai menyanyi, dia langsung membuat mereka tercengang.
Tidak hanya suaranya yang sangat memikat, tetapi bahasa Kantonisnya juga sangat baik. Yang paling penting, emosi yang dia sampaikan saat menyanyi menambahkan nuansa tua dan mendalam melebihi versi aslinya, sebuah perasaan yang seolah-olah membawa mereka ke dalam kisah mereka sendiri, bahkan membuat Mo Anna tanpa sadar mengingat beberapa kenangan masa lalu saat dia mendengarkan...
Baru setelah nyanyian berhenti, Mo Anna yang terhanyut dalam musik, perlahan kembali ke kesadarannya.
"Xiao Zheng... ini... apakah benar kamu yang menyanyi?"
Mo Anna sangat terharu hingga hampir menangis.
Bisa dibayangkan betapa dalamnya emosi yang dibangkitkan oleh Xiao Zheng saat dia menyanyi.
Dia merasa semakin tidak mengerti Xiao Zheng; dia tampak diliputi misteri yang tidak terdefinisi.
"Kalau bukan aku yang menyanyi, lalu siapa lagi?" kata Xiao Zheng dengan senyuman getir, sambil menggelengkan kepala.