Namun, Wang Weiwei hanya tersenyum samar-samar dengan enggan, dengan sedikit kekejangan di sudut mulutnya.
Zhang Lei berpura-pura antusias dan melanjutkan, "Ini, Xiao Zheng, kamu dari desa, rumah? Meski kamu punya rumah, punya mobil nggak?"
"Hmm?"
Meski ini adalah kencan butanya Xiao Zheng yang pertama, dia tahu si gadis merendahkan keadaannya, jadi dia hanya meringis dan menggelengkan kepala.
"Nggak punya mobil? Bisa beli, tapi punya tabungan nggak?" Zhang Lei menekan dengan taktis.
Xiao Zheng kembali menggelengkan kepala dengan tak berdaya. Sebenarnya dia ingin berkata, "Saya punya beberapa ratus dolar di saku, tapi nggak disimpan di kartu bank, itu dihitung tabungan nggak?" Tapi pada akhirnya dia tidak mengatakannya, karena itu tidak perlu lagi.
Dia sudah melihat raut ketidaksabaran di wajah Wang Weiwei, yang semakin jelas saat dia mulai bermain game di ponselnya.
"Nggak banyak tabungan!"