Pagi itu, langit gelap seakan menandakan sesuatu yang tak biasa. Angin berhembus kencang, dan aroma tanah basah membawa ketegangan ke udara. Kael berdiri di pinggir tebing, memandang luas dunia yang terbentang di depannya. Sudah sekian lama dia mencari pemahaman lebih dalam tentang hukum dunia, namun sebuah perasaan aneh terus mengganggu pikirannya.
"Kael, ada yang datang," suara Lyria terdengar dari belakangnya, memecah kesunyian yang semakin dalam.
Kael menoleh, wajah Lyria yang biasa tampak cerah kini dipenuhi kegelisahan. "Apa yang terjadi?"
Lyria menatap Kael dengan serius, matanya memancarkan kecemasan. "Aku merasakan energi yang sangat kuat, tapi ada yang aneh... Rasanya... rasanya bukan dari dunia ini."
Kael terdiam sejenak, mencoba merasakan energi yang dimaksud. Benar, ada sesuatu yang tidak beres. Energi itu terasa asing, seperti sesuatu yang datang dari dimensi lain, namun lebih gelap dan berbahaya. "Siapa yang datang?"
Sebelum Lyria sempat menjawab, sebuah suara bergema di udara, suara yang tidak asing lagi bagi Kael—suara yang penuh dengan kekuatan dan ancaman.
"Kael, Penguasa Pengetahuan, saatnya untuk menghadapi kenyataan."
Dengan gerakan yang cepat, Kael menoleh dan melihat sosok tinggi berdiri di atas sebuah bukit. Sosok itu mengenakan jubah hitam yang melambai tertiup angin, wajahnya tersembunyi di balik topeng yang mengerikan. Aura yang dipancarkan sosok itu mengingatkan Kael pada hukum yang telah dia pelajari, namun ada sesuatu yang lebih gelap di balik itu.
"Siapa kau?" Kael bertanya, mencoba merasakan kekuatan musuh yang ada di depannya.
Sosok itu tertawa pelan, suaranya terdengar dingin dan menghantui. "Aku adalah penentang hukum, aku adalah penjaga dari batas-batas yang seharusnya tidak dilanggar."
Kael merasakan sesak di dadanya, ada semacam hambatan yang mulai muncul di dalam dirinya. "Penentang hukum?" gumamnya. "Kau mengaku sebagai penjaga? Penjaga dari apa?"
"Penjaga dari keseimbangan dunia," jawab sosok itu dengan nada yang mengancam. "Kekuatanmu telah mengganggu tatanan ini, Kael. Kehadiranmu telah menciptakan lubang dalam realitas, dan aku di sini untuk menutupnya."
Kael merasa sebuah tekanan hebat menekan dirinya, seakan dunia berputar dengan kecepatan yang luar biasa. Sesuatu yang tak terlihat sedang berusaha menariknya masuk ke dalam dimensi lain. "Ini adalah serangan dari luar dunia ini," pikirnya, menyadari bahwa ini bukan sekadar musuh biasa.
Lyria mengerutkan kening. "Aku akan menahan kekuatannya, Kael. Pergilah! Temui asal dari kekuatan ini, sebelum lebih banyak yang hancur."
Kael mengangguk, meskipun dia merasa kekuatan musuh itu luar biasa kuat. "Hati-hati, Lyria," kata Kael sebelum ia memutuskan untuk melangkah maju, menembus kabut energi yang muncul.
Sebelum Kael dapat melangkah lebih jauh, Lyria mendekat dan memegang lengan Kael, seakan memberi kekuatan untuk menghadapi apa yang akan datang. "Aku tidak bisa membiarkanmu pergi sendirian, Kael. Kita sudah melalui banyak hal bersama. Tidak peduli apa yang datang, kita hadapi itu bersama."
Kael menatap Lyria sejenak, merasa ikatan yang kuat di antara mereka. "Kau benar, Lyria. Aku tidak bisa melakukannya tanpa dukunganmu." Tanpa kata-kata lebih lanjut, mereka bersama-sama melangkah maju, siap menghadapi ancaman yang mengintai.
Saat Kael dan Lyria melangkah lebih jauh, sosok itu bergerak, menghentikan langkah mereka dengan satu gerakan tangan yang penuh kekuatan. "Tidak semudah itu, Kael."
Sebuah gelombang energi luar biasa kuat menghantam Kael, membuatnya terdorong mundur. Tubuhnya terasa berat, seakan gravitasi dunia ini meningkat beberapa kali lipat. Kael menggigit bibirnya, merasakan tubuhnya terbebani oleh kekuatan musuh yang luar biasa. Namun, dia tahu dia tidak bisa mundur.
"Siapapun kau, aku tidak akan membiarkan dunia ini hancur begitu saja," Kael berkata dengan tegas, memusatkan energi dalam dirinya. "Aku akan mengalahkanmu, apapun yang terjadi!"
Sosok itu mengangkat tangan, dan dengan suara yang memekakkan telinga, energi gelap mulai membentuk bentuk-bentuk aneh di udara. "Kau tidak mengerti, Kael. Dunia ini sudah melampaui batasanmu. Kekuatanmu tidak akan cukup untuk menghentikan apa yang akan datang."
Dengan tekad yang semakin kuat, Kael melangkah maju, menyiapkan dirinya untuk pertempuran yang akan menguji kekuatannya lebih dari sebelumnya.
Namun, di balik seluruh kekacauan ini, ada sebuah fakta yang lebih mengejutkan—musuh ini bukan hanya penjaga dari batas-batas dunia. Musuh ini adalah bagian dari organisasi yang lebih besar, organisasi yang memiliki tujuan untuk menghentikan mereka yang mencoba mengubah hukum dunia. Organisasi ini dikenal dengan nama The Shattered Order.
The Shattered Order adalah kelompok yang telah lama bersembunyi di balik bayang-bayang, dengan tujuan utama untuk menjaga tatanan dunia dan menghindari perubahan besar yang dapat mengguncang seluruh eksistensi. Mereka percaya bahwa dunia ini harus tetap stabil dan bahwa hukum yang ada tidak boleh dilanggar, apapun biayanya. Kael, dengan kekuatannya yang semakin berkembang, menjadi ancaman besar bagi mereka.
Namun, yang lebih mengejutkan lagi adalah kenyataan bahwa organisasi ini memiliki banyak anggota dari berbagai ras yang tak terhitung jumlahnya, termasuk ras-ras kuno dan ras void yang selama ini tersembunyi.
Sementara Kael menghadapi musuhnya, tidak jauh dari sana, di dalam kedalaman dimensi yang tersembunyi, sebuah kelompok yang lebih besar sedang mempersiapkan langkah selanjutnya untuk menghadapi Kael dan apa yang ia coba capai. Mereka tahu bahwa jika Kael terus berkembang, dunia ini akan berubah selamanya, dan mereka tidak bisa membiarkan hal itu terjadi.
Tentu saja, Kael tidak akan mudah menyerah begitu saja. Namun, dia harus cepat menemukan cara untuk mengalahkan musuh yang penuh misteri ini, sebelum dirinya dan dunia yang telah dia coba bangun terjebak dalam kehancuran yang tak terelakkan.