"harus kuat harus kuat"
Gumam seorang wanita cantik menyemangati dirinya sambil menggendong seorang bayi.
Wanita itu berlari terus ke dalam hutan, karena klannya sedang di serang oleh iblis, dia menggendong anaknya yang masih bayi ke dalam hutan untuk menyelamatkan diri.
Setelah jauh masuk ke dalam hutan wanita itu sudah tidak kuat lagi dan dia akhirnya terjatuh di tanah, setelah dia terbaring di tanah dia meletakkan anaknya di sampingnya sambil tersenyum dan berkata.
"Lin jinwu kamu bertahan ya nak, ibu akan beristirahat sebentar"ucap wanita itu dengan napas yang tersengal sengal.
Setelah mengatakan ini wanita itu langsung jatuh pingsan sambil memegang anaknya yang bernama Lin jinwu.
Namun sayang sewaktu wanita itu pingsan tiba tiba ada beberapa serigala yang mulai mendekat, serigala serigala itu menatap ibu dan anak itu dengan tatapan yang sangat mengerikan.
Lin jinwu yang melihat banyak serigala mendekat ini dia langsung tersenyum sangat manis, dia tersenyum karena Lin jinwu tidak tau kalau serigala di depannya ini adalah serigala lapar yang ingin memangsanya.
Para serigala lapar yang melihat mangsanya tidak melawan, mereka langsung menyerang tanpa ragu.
Namun baru saja para serigala ini akan menyerang tiba tiba para serigala ini menyadari kalau beberapa pohon di sini bergetar.
Merasakan ini para serigala ini langsung mengaum, menandakan kekuasaannya.
Namun baru saja para serigala itu mengaum tiba tiba beberapa serigala langsung meledak menjadi gumpalan daging yang sudah hangus.
Setelah beberapa saat tiba tiba ada cahaya biru yang keluar dari tubuh anak kecil itu dan cahaya biru itu langsung berkumpul dan membentuk singa yang di selimuti oleh petir yang sangat mengerikan di depan anak itu.
Para serigala yang melihat ini mereka mundur perlahan sambil menggerang.
Singa petir yang melihat ini dia langsung mengeluarkan auranya dan para serigala itu langsung berlari ketakutan.
Setelah kepergian para serigala itu singa petir langsung menoleh ke arah anak kecil yang sedang tertawa.
"Tidak ku sangka nasip rumahku sangatlah malang, ku harap kamu bisa bertahan hidup dan tumbuh"ucap singa petir itu.
lalu singa petir itu langsung menjadi sinar biru dan masuk kembali ke tubuh anak itu.
Kini waktu telah berlalu selama 6 tahun, dan Lin jinwu kini sudah berusia 7 tahun di waktu itu Lin jinwu dan ibunya akhirnya selamat dan ibu Lin jinwu akhirnya mendirikan rumah di hutan itu untuk tempat Lin jinwu dan ibunya bertahan hidup dan selama ini pula singa petir itu tidak pernah muncul.
"Ibu, aku pergi ke danau dulu ya"pamit Lin jinwu kepada ibunya.
"Iya, kamu hati hati ya"jawab ibu Lin jinwu.
Ibu Lin jinwu mengijinkannya karena rumah mereka memang tidak jauh dari danau dan sejak umur 6 tahun Lin jinwu memang sudah sering memancing di danau.
Setelah mendapatkan izin dari ibunya Lin jinwu langsung pergi ke danau untuk memancing.
Setelah sampai Lin jinwu langsung memasang kail dan memancing, namun saat dia memancing tanpa dia sadari ada beberapa serigala yang mengintainya dan siap untuk menerkamnya dari belakang.
Lin jinwu yang tidak menyadari hal ini dia tetap fokus dengan pancingnya, serigala yang melihat Lin jinwu tidak menyadari keberadaannya dia langsung berlari berniat menerkam Lin jinwu dari belakang.
Namun saat serigala itu sedah dekat Lin jinwu bisa merasakan ada bahaya mendekatinya dan dai langsung melesat ke samping, karena pergerakan cepat Lin jinwu ini serigala ini akhirnya gagal untuk membunuh Lin jinwu secara diam diam.
Namun walaupun begitu serigala ini tidak menyerah dia masih memperhatikan Lin jinwu dengan tatapan membagsa.
Lin jinwu yang melihat ini dia tidak takut sama sekali, dia langsung mengambil pisau yang ada di tas kecilnya dan menebaskan pisau itu ke belakang.
Darah langsung menyelimuti pisau Lin jinwu itu, yang ternyata ada serigala lain yang menyerangnya dari belakang, dan beruntungnya Lin jinwu memiliki insting yang bagus jadi dia bisa menyadari hal ini.
Serigala yang terluka itu langsung sedikit mundur, ke dua serigala itu langsung memutari tubuh Lin jinwu untuk mencari cela.
Melihat tingkah ke dua serigala ini Lin jinwu perlahan mendekat ke salah satu serigala sambil duduk.
Kedua serigala yang melihat ini mereka langsung menyerang Lin jinwu dari 2 arah, Lin jinwu tidak langsung menyerangnya dia menunggu beberapa saat, saat salah satu yang paling dekat dengannya sudah berjarak tidak sampai setengah meter lagi Lin jinwu langsung melesat ke arah serigala itu sambil mengincar lehernya.
Beruntungnya serangan Lin jinwu ini berhasil mengenai leher serigala itu dengan tepat sasaran yang menyebabkan leher serigala itu langsung terpotong.
Namun walaupun begitu masih ada serigala lain yang sudah membuka mulutnya untuk menggigit Lin jinwu, dan saat sudah dekat tiba tiba ada batu seukuran kepalan tangan orang dewasa masuk ke mulut serigala itu dan Lin jinwu berbalik menebas leher serigala itu juga hingga terpotong.
Rupanya saat Lin jinwu merunduk tadi dia menyempatkan diri untuk mengambil batu, dan saat menyerang serigala yang terdekat tadi dia juga melemparkan batu ke mulut serigala satunya.
Sedangkan di tempat tidak jauh dari danau ada seorang wanita yang melihat ini, dia langsung tersenyum sangat manis, wanita ini merupakan ibu lin jinwu sedari tadi dia memperhatikan pertarungan ini, dia tidak bergerak karena dia yakin dengan kekuatan putranya itu.
"Sepertinya kamu memang hebat seperti ayahmu jinwu, andai saja para iblis itu tidak menyerang klan kita mungkin saja kami bisa tumbuh dengan baik di klan"gumam wanita itu.
Sedangkan di tempat Lin jinwu dia sedikit membersihkan keringatnya.
"Kenapa akhir akhir ini banyak serigala yang mendekat, andai saja aku punya kekuatan kultivasi mungkin saja aku tidak perlu terlalu berfikir keras hanya untuk melawan serigala serigala ini"gumam Lin jinwu.
Namun saat dia mengatakan ini, tiba tiba dia teringat dengan satu hal.
"Bukankah ibu mengatakan kalau aku sudah berusia 7 tahun ibu mau membuka meredianku, ah nanti aku coba tanyakan kepada ibu tentang janji ini, semoga ibu tidak berbohong"gumam Lin jinwu yang menjadi bersemangat.
Setelah bergumam begini Lin jinwu langsung mengambil pancingnya dan langsung bergegas pulang untuk menagih janji ibunya ini.
Ibu Lin jinwu yang ada di kejauhan bisa mendengar gumaman Lin jinwu ini dari kejauhan dengan kekuatannya.
"Benar juga, sepertinya aku hampir lupa dengan janjiku itu, lagipula Lin jinwu memang harus bertambah kuat karena aku tidak mungkin bisa selalu melindunginya"gumam ibu Lin jinwu.