Ruang sidang di Yino adalah gambaran sempurna dari filosofinya: gelap, praktis, dan serius.
Dinding batu hitam menyerap cahaya dari kristal ungu, menciptakan bayangan yang tampak bergerak sendiri. Kegelapan itu bergerak meliuk-liuk di tepi penglihatan, seolah-olah hidup.
Enam sosok duduk mengelilingi meja bundar yang terbuat dari kristal hitam, obsidian ajaib. Material tersebut dipilih khusus karena kemampuannya menyerap dan mengandung energi abyssal, membuatnya hampir mustahil bagi binatang mana pun untuk mengintip pertemuan mereka.
Raja menduduki kursi utama, wajahnya sebagian tersembunyi oleh bayangan sambil ia mempelajari peta yang tersebar di atas meja. Kehadirannya tampak membuat udara menjadi lebih berat, lebih menekan.
"Mari saya mengerti situasinya," dia bangkit perlahan. Bayangan tampak meregang bersamanya, seolah-olah mereka adalah perpanjangan dari tubuhnya.
Dia mulai berjalan mengelilingi meja, langkahnya bergema di batu dengan bobot yang sengaja.