Bab 192 - Menjinakkan Ketanaran - 4

"Jadi apa yang kita butuhkan sebenarnya?" Min bertanya sambil berusaha mengikuti langkah Ren.

"Sebuah urat kecil," Ren menjawab singkat. "Untuk kultivasi."

Taro dan Min saling bertukar pandang, mata mereka bertemu dalam percakapan bisu yang terlahir dari bulan-bulan persahabatan.

"Bagaimana kalau kita tertangkap?" Min bertanya, meskipun nadanya terdengar lebih bersemangat daripada khawatir.

"Kita tidak akan," Ren tersenyum, jamur-jamurnya berdenyut dengan rasa percaya diri yang tenang. "Tidak jika kita menutup terowongan dengan baik... Aku akan menjelaskan semuanya setelah kelas, ketika kita semua berkumpul. Untuk saat ini, mari fokus untuk bertahan hidup dari latihan Lin."

Seolah-olah terpanggil hanya dengan disebut namanya, suara guru mereka menggelegar di seluruh lapangan: "TERLALU BANYAK BERBICARA! LIMA PULUH PUTARAN LAGI!"

Ketiga sahabat itu merintih serempak tapi tetap berlari, kaki mereka menghantam tanah yang padat dengan irama yang teratur.

♢♢♢♢