Bab 390 - Menjinakkan Kekacauan - 3

Kharzan bergerak menuju jendela, mengamati wilayah kekuasaannya yang membentang hingga ke cakrawala. Menurut pandangannya, setiap keluarga yang melintas tidak hanya berarti kehilangan tenaga kerja, tetapi juga kehilangan kekuatan politik. Dukungan masyarakatnya yang sudah goyah sebesar 25% semakin terkikis dari hari ke hari.

"Dengan kecepatan ini," ia bergumam, "Aku harus mempertaruhkan meyakinkan Yino dengan serangan langsung sebelum aku memiliki jumlah yang kubutuhkan."

Itu adalah situasi yang ingin ia hindari. Perang dengan hanya seperempat penduduk di pihaknya akan hampir seperti bunuh diri, tetapi membiarkan situasi terus memburuk juga akan fatal bagi posisi kekuasaannya.

Ketukan di pintu mengganggu pemikiran suramnya.

"Masuk!"

Seorang utusan masuk, membawa gulungan yang disegel dengan segel putih khas Yino. Kharzan segera membukanya, mengharapkan berita buruk atau tuntutan penjelasan.

Apa yang dibacanya sepenuhnya mengubah ekspresinya.