BAB 4: ELF CANTIK, HAREM PERTAMA?!

Suasana hutan kembali tenang setelah monster serigala bayangan itu terkapar tak bergerak. Daun-daun berguguran dari pohon yang terguncang akibat pertarungan singkat tadi.

Ryo mengayunkan tangannya sedikit, merasakan kekuatan aneh yang mengalir dalam tubuhnya. Sistem ini gila. Ia jadi lebih kuat hanya dengan minum alkohol?

"T-Tunggu… kau… siapa sebenarnya?" suara lembut nan indah terdengar dari belakangnya.

Saat Ryo menoleh, gadis elf yang tadi ia selamatkan menatapnya dengan wajah penuh keterkejutan. Mata hijau zamrudnya melebar, pipinya merona halus.

Elf itu benar-benar cantik di luar nalar. Rambut hijau panjangnya tergerai anggun, telinganya yang panjang menambah pesonanya, dan pakaiannya yang robek akibat pertarungan tadi memperlihatkan sebagian kulitnya yang halus.

Ryo menelan ludah. Bersama gadis cantik di tengah hutan, dengan suasana seperti ini… Apakah ini awal dari skenario isekai harem?!

"Aku… uh, hanya seorang petualang pemula," jawab Ryo sambil menggaruk kepala.

Si elf menatapnya lekat-lekat. "Pemula? Tapi… kau baru saja mengalahkan Seekor Shadow Wolf dengan satu pukulan. Itu monster peringkat menengah! Bahkan aku kesulitan melawannya… dan aku seorang Mage Elf."

Ryo tertawa canggung. "Ahaha… yah, aku punya kemampuan unik…"

Ia tidak tahu apakah baik untuk menjelaskan Drunken Cheat System-nya, jadi lebih baik ia menyimpannya dulu.

Gadis elf itu menatapnya sebentar, lalu tersenyum tipis. "Kalau begitu… aku harus berterima kasih padamu."

Tiba-tiba, dia mendekat.

Sangat dekat.

Ryo bisa mencium aroma alami dari tubuhnya, seperti hutan segar yang bercampur dengan wangi bunga liar.

"Eh, tunggu…?"

Tanpa peringatan, gadis elf itu mencium pipinya.

!?

"Sebagai bentuk rasa terima kasih," katanya sambil tersenyum menggoda.

Ryo membeku. INI BENAR-BENAR SKENARIO HAREM!!

Gadis elf itu terkekeh melihat wajahnya yang merah padam. "Oh? Apakah manusia tidak terbiasa dengan ciuman sebagai tanda terima kasih?"

Ryo menghela napas dalam hati. Astaga, dunia ini terlalu berbahaya.

"Ngomong-ngomong," lanjut elf itu, "namaku Lyra Sylphine. Aku seorang penyihir dari desa elf yang tidak jauh dari sini. Kau mau ikut bersamaku? Aku yakin para elf lainnya ingin berterima kasih padamu."

Tunggu.

Ikut ke desa elf?

Bersama elf cantik yang baru saja menciumnya?

Dan ada lebih banyak elf perempuan di sana?!