BAB 6: PESTA ELF, ALKOHOL, DAN… MALAM PANAS?!

Matahari mulai tenggelam di balik pepohonan raksasa, meninggalkan langit berwarna oranye keemasan. Desa elf mulai dihiasi oleh lampu kristal bercahaya biru, menciptakan suasana magis yang begitu indah.

Di alun-alun desa, pesta besar-besaran telah dimulai.

Meja-meja panjang dipenuhi dengan berbagai hidangan lezat—buah-buahan eksotis, daging panggang yang mengeluarkan aroma menggoda, dan anggur elf yang mengkilap dalam cawan kristal. Musik lembut mengalun di udara saat para elf menari dengan anggun di tengah pesta.

Dan di tengah semua itu—Ryo duduk di meja utama, bersama Lyra dan para tetua desa.

"Jadi, manusia… namamu Ryo, bukan?" Seorang elf perempuan berambut pendek dengan pakaian terbuka menatapnya dengan tatapan tajam.

Lyra terkikik. "Dia agak kasar, tapi jangan pedulikan. Namanya Erina, salah satu prajurit elf terbaik di desa."

Erina mendengus. "Aku hanya tidak percaya. Seorang manusia biasa bisa mengalahkan Shadow Wolf dalam satu pukulan? Aku ingin melihatnya sendiri."

Ryo tertawa kecil. "Yah… aku hanya beruntung."

Elder Myrill tersenyum. "Apa pun itu, kau telah menyelamatkan Lyra, dan itu tidak bisa kami abaikan. Sebagai bentuk rasa terima kasih kami… mari kita rayakan malam ini!"

"HIDUP RYO!"

Para elf mengangkat cawan mereka dan bersorak.

Ryo menghela napas lega. Sejujurnya, ia masih tidak percaya semua ini nyata. Dunia ini, gadis-gadis elf cantik, dan pesta yang dikelilingi harem potensial… Ini terlalu sempurna!

MABUK ELF DAN KEHEBOHAN MALAM

Ryo mengambil cawan anggur elf dan meneguknya.

GULP!

[Drunken Cheat System Activated]Status: Mabuk Ringan – Kekuatan Fisik +200%

Oh… wow.

Ryo bisa merasakan tubuhnya semakin ringan, pikirannya lebih tenang, dan energi mengalir deras dalam dirinya. Anggur elf ini sangat kuat, tapi tidak membuatnya pusing—justru membuatnya merasa lebih hidup.

"Bagaimana rasanya?" tanya Lyra, tersenyum jahil.

Ryo tersenyum. "Ini… luar biasa. Tidak seperti alkohol biasa."

Lyra terkekeh. "Tentu saja. Anggur elf dibuat dengan sihir khusus. Efeknya bisa membuatmu merasa lebih segar… dan terkadang, lebih berani."

"Lebih berani?" Ryo mengerutkan dahi.

Tepat pada saat itu—Erina mendekat dengan wajah sedikit memerah.

"Oi, manusia! Kau harus ikut dalam permainan minum kami!" katanya dengan semangat.

Lyra menahan tawa. "Sepertinya dia sudah mulai terpengaruh alkohol elf."

"Permainan minum?" Ryo mengangkat alis.

Seorang elf lain mendekat. "Kami punya tradisi di desa. Jika ada tamu istimewa, mereka harus berpartisipasi dalam Tantangan Minum Elf."

Ryo berkedip. "Apa itu?"

Erina menyeringai. "Siapa pun yang kalah harus menerima hukuman."

Hukuman?

Ryo menelan ludah. Ini bisa menjadi sangat menarik… atau sangat berbahaya.

TANTANGAN MINUM DIMULAI!

Para elf berkumpul di sekitar meja, membawa lebih banyak botol anggur elf. Lyra, Erina, dan beberapa elf perempuan lainnya duduk di hadapan Ryo.

Aturannya sederhana:

Semua peserta harus minum setiap ronde. Yang pertama pingsan atau menyerah—kalah. Yang kalah harus menerima hukuman yang ditentukan pemenang.

Ryo menelan ludah. Ini akan menjadi gila.

"BAIK! MARI KITA MULAI!"

GULP! GULP! GULP!

Semua orang meneguk anggur elf dalam satu tegukan. Efeknya langsung terasa—wajah beberapa elf mulai memerah, dan beberapa dari mereka mulai tertawa-tawa tanpa alasan.

Ryo?

Ia merasa luar biasa.

[Drunken Cheat System] - Status: Mabuk Sedang – Kekuatan Fisik +300%, Kecepatan Reaksi +200%

Wow… sistem ini benar-benar gila.

Ronde demi ronde berlalu. Satu per satu elf mulai menyerah. Beberapa mulai bicara ngawur, ada yang tertidur di meja, dan beberapa malah tertawa tanpa alasan.

Yang tersisa?

Ryo, Lyra, dan Erina.

Erina sudah hampir tumbang. Matanya setengah terbuka, pipinya merah, dan ia bersandar di bahu Lyra. "A-Aku tidak akan kalah… pada manusia…"

Lyra tersenyum, meskipun wajahnya juga sudah mulai merah. "Aku harus mengakui… kau kuat, Ryo."

Ryo hanya tersenyum percaya diri. "Aku bisa terus minum semalaman."

Erina akhirnya menyerah, jatuh tertidur di atas meja.

Hanya Ryo dan Lyra yang tersisa.

Mereka saling menatap.

Lyra menyeringai. "Baiklah, Ryo… kita selesaikan ini dengan satu tegukan terakhir."

Mereka mengangkat cawan mereka—dan GULP!

Lyra jatuh ke belakang dengan wajah merah padam.

Ryo tetap duduk tegak.

Pemenangnya jelas.

HUKUMAN YANG MENGGODA…

Semua elf bersorak.

"HIDUP RYO!!"

Sebagai pemenang, Ryo diizinkan untuk memberikan hukuman kepada Lyra.

Ia menatapnya. Gadis elf itu sangat cantik… dengan wajah merah dan napas sedikit berat.

Ryo menelan ludah. "Hukuman, ya…"

Sebelum ia bisa memikirkan sesuatu, Lyra tiba-tiba menariknya lebih dekat.

"Hmm… kalau begitu," katanya dengan suara lembut, "bagaimana kalau aku memberikan hadiah… secara langsung?"

Dan tanpa peringatan—Lyra mengecup bibirnya.

!?

Suasana mendadak hening.

Semua elf menatap mereka dengan mulut terbuka.

Lyra tersenyum menggoda setelah melepas ciumannya. "Itu hukuman yang cukup menarik, bukan?"

Ryo hanya bisa membeku. INI BENAR-BENAR DUNIA HAREM!

Para elf bersorak dan tertawa.

Dan malam itu… menjadi awal dari sesuatu yang lebih dari sekadar pesta biasa.