"Keluarga Zhao!"
"Aku, Jing Yan, bersumpah akan menjadi musuh bebuyutanmu!"
Kebencian membara dalam hati Jing Yan.
Orang biasa mungkin merasa dekat dengan kakek mereka, tetapi kakek jarang dihargai seperti orang tua.
Namun, Jing Yan berbeda. Dia dibesarkan oleh kakeknya, Jing Tian.
Jing Yan tidak pernah melihat ibunya. Yang dia tahu hanyalah identitasnya diselimuti misteri.
Dalam seluruh keluarga Jing, banyak yang membicarakan tentang ayahnya, tetapi tidak ada yang pernah menyebut ibunya. Bahkan kakeknya, Jing Tian, tidak pernah membicarakan tentangnya, seolah-olah Jing Yan tidak pernah memiliki ibu sama sekali.
Kenangan Jing Yan tentang ayahnya juga terpuzzle dari potongan-potongan yang dibagikan oleh kerabat, seperti Jing Chenxing.
Karena itu, perasaan Jing Yan terhadap orang tuanya tidak dapat dibandingkan dengan yang dia rasakan terhadap kakeknya.
"Kau nakal, selalu malas! Jika kau ingin menguasai seni bela diri, ini tidak akan berhasil!"