Pandangan Jing Yan mengeras saat dia menatap Liu Daquan.
Reaksi Liu Daquan benar-benar mengejutkan Jing Yan. Sejak bertemu Liu Daquan kemarin, Jing Yan berkesan bahwa pria ini penakut dan hati-hati, dengan karakter yang mendalam yang memungkinkannya menyembunyikan emosinya sampai batas tertentu.
Poin lain adalah bahwa di tempat kacau seperti Kota Angin Hitam, pria ini tidak melakukan tindakan jahat. Meski hatinya tak bisa disebut baik, dia jelas tidak jahat sampai ke akar.
Tapi sekarang, demi putrinya sendiri, Liu Daquan ternyata memiliki keberanian untuk berdiri dan mengaum marah pada tiga Tuan dari Geng Serigala Langit dan Pengawas Wei dari Keluarga Wei.
Jing Yan merasa telah benar-benar meremehkannya.
"Liu Daquan, jangan marah. Putrimu akan aman," kata Jing Yan dengan senyum tipis setelah terkejut. Nadanya tiba-tiba berubah saat dia melanjutkan, "Kepala Keluarga Liu, dalam peringkat keluarga besar di Kota Duyang, di mana posisi Keluarga Wei?"