Saya Hamil dengan Anak Logan

Selina merasakan sebuah hentakan di hatinya, diikuti dengan sensasi hangat yang membangkitkan rasa dalam dirinya.

Meskipun menikah hanyalah jalan terakhir, dia harus mengakui bahwa paman Ryan yang lebih muda jauh lebih layak disebut sebagai orang baik dibandingkan Ryan sendiri.

"Terima kasih telah membantuku tadi. Apakah kamu yang meminta Kakek Carter untuk datang?"

"Iya, aku yang menelepon."

Selina mengingat Kakek Carter menyebutkan bahwa putra bungsunya terlalu sibuk dan pergi segera setelah telepon. Mengklik lidahnya, dia mengomentari, "Kakek Carter tadi ada di dalam. Kenapa kamu tidak masuk untuk menemuinya?"

Anak macam apa yang bertindak seperti ini?

Logan sedikit menyipitkan matanya.

Aneh. Tapi Tuan Tua Carter bukanlah saudaranya, jadi kenapa dia perlu masuk?

Kecurigaan aneh itu muncul lagi. Tampaknya istrinya yang baru mungkin telah salah paham tentang hubungannya dengan keluarga Carter.