Dia Adalah Obatnya

Logan menahan napas beratnya, kehangatan membara hampir melelehkannya.

Ekspresi Selina berubah saat dia dengan cepat berbicara, "Logan, ayo kita pergi dari sini..."

"Jadilah anak baik. Biarkan aku mengambilkan balas dendammu dulu."

Ujung jarinya dengan lembut menyentuh bibirnya, berlama-lama pada kelembutannya sejenak saat dia menahan keinginan yang kuat di dalam dirinya. Kemudian, tatapan dinginnya menyapu orang-orang lainnya.

Tuan Wilson tergeletak di lantai, berjuang untuk bangun, dan berteriak dengan frustrasi, "Siapa kau? Berani-beraninya kau merusak kesenanganku?! Pengawal! Tangkap mereka!"

Logan tertawa dingin.

Selina merasakan pusaran tiba-tiba saat Logan memeluknya erat. Dalam beberapa gerakan cepat, dia telah mengalahkan anak buah Tuan Wilson.

Logan menginjak pergelangan tangan Tuan Wilson, suaranya sedingin es. "Apa tangan ini yang menyentuhnya?"

"Ahhh—!" Tuan Wilson berteriak seperti babi yang disembelih. "Berhenti! Berhentilah, tolong!"