Tidak Ada Ruang Untuk Perasaan Sebenarnya

Logan tiba-tiba mendekat. "Nyonya Reid?"

Napas hangatnya menyapu pipinya, dan lutut Selina hampir tak kuasa menahan. "T-tidak, aku tidak akan membiarkan siapa pun menggangguku."

Bibir Logan melengkung menjadi senyuman tipis saat dia menekan ciuman di atas pipinya. "Bagus."

Bagus...?

Selina terdiam sejenak, secara naluriah berbicara, "Ponselku..."

Dia tidak akan menanyainya tentang ponsel yang "hilang" itu?

"Jika ponselmu hilang, ya sudah. Aku percaya padamu," kata Logan dengan tawa lembut. "Dan lagi, aku tidak berpikir Nyonya Reid menyembunyikan sesuatu dariku. Benar?"

Pipi Selina tiba-tiba berubah menjadi merah tak wajar. Kata-katanya keluar gagap. "B-benar."

Dia tidak bisa menatap mata Logan selama sisa waktu makan.

Sebuah ponsel hilang selama jalan-jalan singkat—siapa yang akan mempercayai kebohongan itu?

Apakah Logan benar-benar mempercayainya, atau apakah dia menghibur martabatnya dengan tidak menyebutkan kebohongan itu?