Kambing Hitam

Sebelum Katie bisa menyelesaikan kalimatnya, Selina sudah membuka portofolio desain — dan ekspresi semua orang langsung berubah.

Kata-kata Katie terputus di tenggorokannya.

Setiap desain dirusak dengan tinta hitam, ditutupi cercaan kasar seperti "pelacur" dan "jalang," tertulis dengan agresif menggunakan spidol merah.

Tulisan tangan itu bengkok dan garang, meneteskan kebencian terhadap pemilik asli portofolio itu.

Sebuah keheningan mencekam menyelimuti seluruh ruang tamu.

Selina perlahan mengangkat kepalanya, tatapan tajam dan dinginnya mengunci mata Katie yang ketakutan. Dia berbicara dengan kejelasan yang disengaja, beracun:

"Katie, kamu punya keinginan untuk mati."

Matanya begitu tajam, begitu tanpa kehangatan, hingga lutut Katie tertekuk. Dia jatuh ke lantai dengan bunyi gedebuk, gagap, "B-Bukan aku!"

Namun suara bersalahnya yang bergetar membuatnya sangat jelas — siapa pun bisa melihat bahwa dia yang merusak desain-desain itu.