"Apakah kamu yakin... ini hanya segelas anggur?"
Kerumunan bingung. Apa maksudnya?
Ekspresi Natalia menegang sejenak sebelum dia memaksakan senyum tak berdaya. "Saudari, apa yang kamu bicarakan? Bukankah ini hanya segelas anggur?"
"Aku tahu dia merusak jasmu, tapi kamu tidak kekurangan uang. Tidak bisakah kamu lebih memaafkan?"
Senyum Selina semakin dingin.
Natalia berpura-pura tenang dan berkata dengan nada tidak setuju, "Saudari, meskipun aku lebih muda, ada beberapa hal yang harus kukatakan padamu."
"Hari ini adalah banket sekolah. Jika kamu membuat keributan karena hal sepele, kamu akan mempermalukan seluruh universitas. Lalu bagaimana? Kamu sudah dewasa sekarang. Kamu tidak bisa terus bertindak seperti anak kecil."
Selina menatapnya dengan setengah senyum.
Natalia benar-benar cerdas.