Sebuah Rasa Familiar yang Luar Biasa

Memang benar—seluruh proses desain Selina berjalan dengan lancar, hampir tidak bisa dipercaya.

Dia memiliki akses ke semua bahan yang dia butuhkan, seolah-olah dia benar-benar hanya seorang kontestan biasa. Sepertinya Angelica tidak memerintahkan siapa pun untuk menyulitkan dirinya.

Tapi apakah itu mungkin?

Ekspresi Selina malas dan acuh. "Angelica, apakah kamu butuh sesuatu? Jika tidak, minggir. Kamu menghalangi."

Angelica memaksakan senyum tak berdaya. "Saya berharap kita bisa berbicara... tapi sudahlah. Silakan makan."

Selina berbalik dan berjalan pergi tanpa melihat kembali.

Seseorang di samping Angelica mengernyit. "Angelica, kamu terlalu sabar. Sikap Selina itu sungguh... ugh."

Angelica menjawab dengan kelembutan palsu, "Mungkin dia hanya kesal karena pekerjaannya tidak berjalan baik. Jangan ganggu dia."

Tapi saat dia melihat Selina berjalan pergi, Angelica tak bisa menahan senyum beracun yang menghiasi bibirnya.

Tujuh hari terakhir Selina berjalan lancar? Tentu saja.