ALIANSI

 Teriakan Tejo terdengar begitu lantang dan tegas ayo cepat kita akan pergi ketempat Ruben "ucap Tejo", dengan mengendari mobil bersama anak buahnya Tejo pun pergi menuju ke salah satu ketua dari geng jeruji, yaitu geng mafia yang nanti nya akan di manfaatkan Tejo untuk membentuk aliansi melawan geng gagak, ternyata Tejo sebelumnya sudah membuat janji dengan Ruben untuk bertemu disalah satu cafe, hal ini terdengar aneh untuk Ruben pemimpin dari geng jeruji, mengapa bisa seorang petugas kepolisian yang seharusnya bertugas untuk mengamankan atau membasmi kejahatan malah ingin membentuk aliansi kepada geng mafia, mengetahui hal tersebut Ruben pun berjaga-jaga takutnya pertemuan ini hanyalah jebakan saja, tak lama mobil Ruben beserta anak buahnya tiba di cafe tersebut dan di susul oleh Tejo bersama rombongan anggota kepolisian, Tejo dan Ruben memasuki cafe itu ke dua kelompok dengan status yang berbeda ini sama-sama menaruh curiga satu dengan yang lainya.

Ruben : Ada apa Tejo? kenapa seorang anggota kepolisian ingin bekerja sama dengan seorang penjahat seperti kami.

Tejo : Kamu sudah tahu bukankah Ruben beberapa anggota ku dihabisi oleh geng gagak?

Ruben : Ha ha ha Anggoro setan dari kegelapan itu yang membuat kamu kewalahan.

Tejo : Selesai kita membereskan geng gagak, kita akan kembali lagi menjadi musuh, aku pun akan tutup mata nantinya bila wilayah-wilayah dari kekuasaan geng gagak kamu ambil alih.

Ruben : Ha ha sebegitu dendamnya kamu Tejo terhadap Anggoro sampai membentuk aliansi dengan seorang penjahat.

Tejo : Bukankah kamu juga menaruh dendam kepada Anggoro?

Ruben : Berapa anggota yang akan kamu kerahkan ?

Tejo : 20 orang yang akan ikut berperang nantinya.

Ruben : Jangan bercanda Tejo, kamu tidak tahu di markas geng gagak ada berapa orang nanti disana?

Tejo : Kita akan menyerang ke rumah Anggoro disana hanya beberapa orang saja yang berjaga.

Ruben : Apa kamu sudah yakin ?

Tejo : Ya sangat yakin, kita akan menyerang sebelum matahari terbit.

Ruben : "memanggil salah satu dari anggotanya" Roni info kan ke markas siapkan 20 anggota untuk kita menyerang rumah anggoro sebelum matahari terbit.

Roni : Baik bos.

"Kembali ke tempat Anggoro"

 Brum... Brum... "suara mobil terparkir" ternyata Albert dan Roy tiba di tempat persembunyian ku, tak lama di susul oleh beberapa anggota ku yang lainya, karena mereka tahu hari ini ada misi penyerangan kembali kepada salah satu geng baru yaitu geng jeruji, setelah berkumpul bersama beberapa geng gagak aku menyusun strategi untuk melancarkan penyerangan sebelum matahari terbit.

Albert : Bos informasi terbaru, kalau hari ini Tejo dan Ruben sedang mengadakan pertemuan.

Anggoro : Bagus lah kalau begitu.

Roy : Apa yang perlu kita lakukan bos ?

Anggoro : Duduk lah Roy, ambil gelas mu dan minumlah.

Roy : "Dengan muka kebingungan menuangkan minuman kedalam gelas".

Albert : Apa anda sudah punya rencana lain bos?

Anggoro : Kamu juga Albert ambilah gelas kamu, mari kita minum.

Albert : "Dengan muka kebingungan menoleh ke Roy".

Anggoro : Apa sampai sini kalian tidak paham?

Seluruh Anggota : "menggelengkan kepala".

Anggoro : Memang bodoh kalian semua.

Seluruh Anggota : Kami minta maaf bos.

Anggoro : Kalian tau? Tejo dan Ruben akan memikirkan dua kali untuk menyerang ke markas kita dengan jumlah anggota yang saat ini mereka punya, mereka akan mengarah kerumah saya, dan dirumah itu sudah tidak ada orang, jadi apa yang mereka dapat nantinya disana hanya hasil tangan kosong, waktu kita menyerang yaitu sama-sama sebelum matahari terbit, saat ruben kembali dia pasti akan terkejut markasnya telah hancur seolah-olah Tejo sudah menjebak Ruben ha ha ha "tertawa licik", disitulah Ruben dan Tejo saling membunuh, kita hanya menonton dengan sedikit cemilan siapa di antara mereka yang akan terbunuh lebih dulu.

Setelah aku menjelaskan maksud dan tujuan ku, seluruh anggota geng gagak sudah memahami hal tersebut, sambil menunggu penyerangan ke markas geng jeruji kami pun seperti biasa mengadakan pesta sebelum berperang, begitupun dengan Tejo dan Ruben sebelum mereka menyerang, Tejo dan Ruben mempersiapkan persenjataan.

Sekarang sudah menunjukan pukul 03.00 geng gagak bersiap melakukan penyerangan, satu persatu anggota geng memasuki mobil, Baret pun ikut dalam barisan dengan membawa mesin penembak yang di curi dari pabrik persenjataan milik Farhat, satu demi satu mereka pergi meninggalkan kediaman ku dalam misi penyerangan tanpa aku ikut menyerang, aku hanya menunggu hasil dari anggota geng gagak mati semua atau pulang membawakan hasil.

Tejo dan Ruben juga bersiap menyerang ke kediaman anggoro saat mereka tiba di sana ternyata tidak ada satu orang pun yang terlihat hanya pemandangan rumah yang tidak ada penerangan cahaya, hingga terjadilah perdebatan antara Tejo dan Ruben.

Ruben : Apa-apaan ini Tejo!! "Sedikit berteriak" apa yang kita mau serang rumah kosong seperti ini.

Tejo : Bodoh!!! "berteriak", bagaimana bisa aku tidak memikirkan hal tersebut

Ruben : Tejo... Tejo... tadi kamu menyarankan untuk menyerang kesini, apa kamu ingin menjebak kami?

Seluruh anggota Ruben mengacungkan senjata ke arah Tejo.

Seluruh anggota Tejo mengacungkan ke arah Ruben.

Tejo : Hey!! Ruben dengar baik-baik, saya bisa saja membunuh kalian semua saat tiba di cafe.

Ruben : Ini apa buktinya, kamu mau menyerang rumah kosong ini!!!

Tejo : Anggoro kau memang sangat licik.

Ruben : Tejo... Anggoro itu seorang mafia besar jadi hal-hal seperti ini sudah dia pikirkan, apa lagi beberapa hari lalu anggota kamu sudah menyerang kesini bahakan tewas semua.

Tejo : Anggoro lihat saja kamu, aku kan membunuh mu dengan tangan ku sendiri.

Ruben : Jadi bagaimana Tejo, kita mau berperang atau tetap aliansi ini berjalan.

Tejo : Begini saja besok aku temui mu Ruben di markas jeruji.

Ruben : Baik lah.

Ruben bergegas pergi meninggalkan rumah Anggoro di ikuti dengan Tejo, mereka ber dua membawa hasil tangan kosong dan rasa kekecewaan, tetapi ke dua pemimpin dengan perbedaan pola pikir ini masih membentuk aliansi untuk meruntuhkan geng gagak, Tejo sangat berambisi menghabisi Anggoro dan membalaskan dendam atas tewasnya beberapa anggota Tejo, sedangkan Ruben ingin menguasai dan memperluas wilayah kekuasaan saat menghancurkan geng gagak nantinya.

Dalam perdebatan antara Tejo dan Ruben, geng gagak hampir tiba di markas geng jeruji, saat mereka sudah sampai dengan senyap satu persatu anggota pun turun dari mobil hanya menyisakan Baret di atas mobil yang sudah di modifikasi untuk menaruh mesin penembak, Baret pun sudah bersiap melesatkan ratusan pelurunya, dengan mengendap-endap tanpa suara akhirnya anggota geng gagak semakin dekat dengan markas geng jeruji, Albert memberi isyarat dengan mengangkat lengan kananya untuk berhenti, karena terlihat ada beberapa dari geng jeruji sedang berpatroli, seluruh geng gagak menunggu aba-aba dari albert untuk melancarkan penyerangan ke markas geng jeruji.