"Kenapa aku harus menutup pintu?" Edward Thompson memandang Mandel Thompson dengan kekecewaan di matanya.
Mereka secara terbuka mengaku percaya pada Sylvia Thompson dan memperlakukan dia seperti saudara kandung mereka, tapi diam-diam mereka telah melakukan ini.
Apa ini?
Apakah ini adil untuk Sylvia?
Edward tidak pernah berpikir Mandel akan menjadi begitu munafik.
Sylvia selalu berhati-hati di Klan Thompson, mengamati wajah semua orang. Dan sekarang, bahkan Mandel memperlakukan dia seperti ini.
Penting untuk mengetahui bahwa di keluarga ini, selain Father Thompson, orang yang paling dihormati Sylvia adalah Mandel Thompson.
Betapa kecewanya dia jika dia mengetahui tentang hal ini!
"Aku bilang," Mandel menekan pelipisnya, "tutup pintu."
Ekspresi Mandel tampak acuh tak acuh, tidak marah, tapi nada tenangnya membuat orang sulit untuk menolak.
Ini adalah keagungan putra sulung dan aura yang seharusnya dimiliki seorang kakak.