Mendengar Qingwu setuju dengannya, wajah tersenyum Pei Jue terpantul di jendela kaca yang bersih.
Suaranya mengandung pesona yang dalam dan menggoda.
"Kali ini, biarkan saja. Lain kali, aku berharap kamu dapat mengingat janji yang kamu buat padaku, meski hanya untuk makan bersama. Aku akan menantikannya."
Hanya memikirkan makan bersama Qingwu sudah memberinya kesabaran untuk menghadapi para mitra yang menjengkelkan. Setiap kali ia punya waktu luang, ia akan mencari tahu restoran mana yang disukai gadis-gadis muda untuk kencan, namun dia diam-diam meninggalkan Beijing...
Betapa tidak tahu terima kasihnya hal kecil ini!
Apakah dia benar-benar berpikir itu hanya sekadar makan?
Pei Jue tahu dalam hatinya bahwa mungkin itu karena gadis kecilnya belum memberinya tempat di hatinya, jadi hal-hal yang dimintanya dapat dilupakan...
Kesadaran ini membuatnya merasa agak pahit.
Qingwu menyentuh hidungnya, tidak yakin apakah dia merasa malu atau bersalah...