"Bagaimana kalau tunangan saya dan saya tidur bersama?"
Tidur bersama?
Qingwu mengangkat matanya untuk melihat Pei Jue yang berdiri di depannya. Ruangan hanya diterangi oleh lampu malam kecil, dan di bawah cahaya kuning redup, alis dan matanya memiliki daya tarik memikat.
Bertemu dengan tatapannya yang intens, Qingwu tiba-tiba merasa sedikit gugup.
"Rumahmu tidak jauh dari milikku, kamu harus pulang saja."
"Betapa kejamnya. Apakah tunanganku tidak tahu bahwa memanjat jendela juga melelahkan?"
Melelahkan?
Apakah dia memintanya untuk memanjat balkon malam-malam daripada tidur?
"Kamu berjanji untuk menemaniku sehari penuh, apa kamu lupa, Xiaowu?"
Menuju Kabupaten Qingshan untuk menemui Shen Shaojia sebelum lupa makan malam dengannya—Qingwu memang telah berjanji untuk menghabiskan satu hari penuh dengan Pei Jue.
Qingwu menjawab dengan tenang, "Besok."
"Tidak mungkin, besok adalah acara judi permata keluarga Su. Bagaimana bisa itu dihitung sebagai kencan?"
"Semuanya sama."