Robert merasa seolah setiap bagian dari dirinya terendam dalam ketakutan. Giginya menggertak, dan dia menatap tajam ke arah mobil.
Robert menatap mobil itu dengan mata yang membara.
Matanya tidak hanya menggambarkan kecemburuan dan ketakutan, tetapi juga kebencian mendalam dan frustrasi.
Para pengawal dengan setelan hitam berdiri seperti dinding antara dia dan Eclipse, menghalanginya untuk mendekat lebih jauh.
Meski mereka hanya beberapa langkah terpisah, rasanya seperti jarak yang mustahil, yang tidak akan pernah bisa dia lewati, sekeras apa pun dia mencoba.
Begitu sulit, pikirnya. Mengapa begitu sulit hanya untuk bertemu Eclipse?
Dia berantakan, matanya redup dan penuh dengan kata-kata dan perasaan yang tak terucapkan.
Dia tidak bisa mencapai Eclipse, tidak bisa melampiaskan kemarahan dan kebenciannya, dan hanya bisa menyaksikan dengan tak berdaya saat mobil perlahan mulai bergerak, membawanya pergi.
Itu menghilang dari pandangannya, semakin jauh hingga akhirnya lenyap.