―
Keheningan yang canggung memenuhi ruangan saat Kieran dan Dr. Riley membeku, tidak tahu apa yang harus mereka lakukan selanjutnya. Satu langkah yang salah dan situasi bisa berubah menjadi sesuatu yang tidak diinginkan oleh mereka berdua.
"Lillian," kata Kieran setelah menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan pikiran yang mulai mengganggunya. Bertahun-tahun mendedikasikan diri untuk satu tujuan, lalu bertahun-tahun lumpuh, telah merampas semua kedalaman keintiman darinya.
Oleh karena itu, sentuhan Dr. Riley merangsang beberapa keinginan yang selama ini ia tekan.
"Hm?" Dr. Riley terkejut. Dia memandang ke bawah pada Kieran, yang tidak berani menatap matanya yang biru-hijau yang mempesona. Dari sudut ini, itu seperti dia menatap ke dalam perairan tropis yang memantulkan kilauan kristal.
"Bisakah kamu turun dariku sekarang?" tanya Kieran. Dia tersenyum pahit karena tangannya terikat dalam situasi ini.