Masalah yang Lebih Besar

Simyon tidak bisa mengalihkan pandangannya dari mayat di tanah saat dia menganalisis luka tersebut. Dia menoleh, berpikir untuk melihat yang lain, hingga Dame memanggilnya.

"Simyon, kupikir kamu terburu-buru untuk membantu yang lain, bisa berhenti berdiri diam?" tanya Dame.

Tak bisa mengalihkan pandangan dan khawatir tentang yang lainnya, dia memutuskan untuk mengikuti, tetapi tidak tanpa kekhawatiran mendalam di benaknya.

'Kalau dipikir-pikir, kami tidak pernah tahu siapa sebenarnya yang membunuh murid-murid itu. Satu hal yang pasti, itu bukan Raze. Saya pikir itu mungkin salah satu dari murid utama lainnya, tetapi semakin saya memikirkan hal ini, tidak ada alasan bagi mereka untuk melakukannya.

'Setidaknya, tindakan mereka belakangan tidak menunjukkan bahwa itu mereka. Mungkinkah, semua pembunuhan itu adalah ulah Dame?' Simyon mulai berpikir.

Semakin Simyon memikirkannya, semakin pikirannya mulai berputar.