Bab 225:- Bahaya Tak Pernah Berakhir [I]; 3 vs 1

"Aku mengerti, kamu berhasil mengakhiri hidup Jimmut."

Sigh!

"Di sini tadi aku berpikir bahwa Jimmut akan bisa menahanmu setidaknya selama 10 menit. Sepertinya kita terlalu berharap banyak darinya." Aditya memandang dingin ke tiga orang yang telah mengelilinginya dari tiga sisi. Mereka pasti datang setelah mendengar suara petir keras yang mereka dengar bahkan dari Tanah Harta Terlarang.

Salah satu anggota Liga Makam Hitam memperhatikan mahkota murah dan tua di kepala Aditya. "Baik untuk kita. Hari ini kita akan membunuh dua burung dengan satu batu."