Ketika Bulan Memeluk Harapannya (R18)

[Suatu Saat di Masa Depan]

Hecate duduk di balkon, menatap bulan di atas Kota Larissa. Kenangan akan mimpi yang nyata menghangatkannya saat dia mengingat pelukan penuh gairah dari seorang pria tampan.

Lamunannya terganggu oleh derit pintu kamar tidurnya. Eione, pembantunya, masuk dengan kekhawatiran.

Dengan membungkukkan tubuh di hadapan Hecate, Eione berkata, "Putri, saya menyesal harus memberitahu Anda bahwa permintaan Anda untuk bertemu dengan ayah Anda telah ditolak. Wanita itu sepertinya telah mempengaruhi pendapatnya mengenai ramalan Anda."

Hecate sudah menduga hasilnya seperti ini. Ayahnya adalah satu-satunya yang menunjukkan kekhawatiran, tapi kini bahkan itu pun telah berakhir.

Yang mengejutkan, dia tidak merasa kesal. Di lubuk hatinya, dia tahu kedatangan pria muda berambut putih sudah dekat, dan dia menantikan dengan penuh semangat masuknya dia ke dalam kehidupannya.