Kaisar

Pelayan itu membawa mereka menuju pintu besar dan mengetuknya. Setelah beberapa detik, pintu itu dibuka oleh dua pria besar.

Archer harus mendongak untuk melihat mereka, meskipun tingginya. Mereka memberi isyarat untuk masuk dan saat mereka melakukannya, ia memperhatikan pemandangan sekitar.

Matanya menyapu ruang megah tersebut dengan campuran rasa kagum dan penasaran. Ruangan itu dihiasi dengan permadani yang rumit, lampu gantung yang berkilauan, dan lantai marmer yang mengilap.

Udara membawa aura otoritas, bukti kekuatan yang berdiam di dalam dinding ini.

Tatapannya tak dapat dihindari tertuju pada singgasana megah di ujung ruangan, pada platform yang ditinggikan.

Archer melihat banyak bangsawan berkumpul di sisi yang semuanya menontonnya dan berbicara pelan.

Saat ia mendekat, perhatiannya tertuju pada sosok yang duduk di sana. 'Mereka memang terlihat seperti seorang kaisar dan permaisuri.'